Semangat baru dalam dunia literasi sastra bergema di Universitas Timor (Unimor) dengan diluncurkannya Komunitas Aksi Tafsir Sastra (KaTa) pada 29 Oktober 2025 lalu oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Marsianus Fallo, S.P., M.Si. Komunitas ini lahir dari kolaborasi dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan, dan masyarakat umum yang bertekad menghadirkan ruang alternatif bagi pengembangan karya, pemikiran, dan aksi sastra di lingkungan akademik.

KaTa dimaksudkan sebagai wadah perjumpaan bagi insan kampus yang mencintai sastra, tempat gagasan dan perasaan berlabuh melalui tulisan dan tafsir. Dengan semangat literasi yang inklusif, komunitas ini menandai kehadirannya melalui kegiatan perdana yang bersinggungan langsung dengan kehidupan mahasiswa melalui Lapak Buku Sastra di sela Turnamen Volly Fisipol Cup 2025 yang akan berlangsung pada 10–18 November 2025 di lapangan Volly FKIP Unimor.
Lapak ini menjadi semacam taman baca alternatif yang hangat dan terbuka. Pengunjung bebas mampir untuk membaca, bertukar buku, atau hanya sekadar menikmati sebaris puisi sambil menunggu pertandingan. Koleksi yang disediakan berasal dari buku-buku pribadi para anggota KaTa, seperti dari novel, antologi puisi, kumpulan cerpen, hingga jurnal sastra.
Salah satu penggagas KaTa, Mariano Sengkoen, menyatakan bahwa lahirnya komunitas ini merupakan upaya tentatif untuk menumbuhkan budaya literasi sastra di Unimor secara berkelanjutan.

“KaTa hadir sebagai ruang perjumpaan bagi sivitas akademika untuk belajar, berkarya, dan bertumbuh melalui sastra. Kami ingin berkontribusi secara organik dalam menghidupkan tradisi berpikir dan berbahasa yang bermakna. Dengan sastra, kita menapaki jalan menuju kebenaran dan kebijaksanaan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Mariano menjelaskan bahwa KaTa telah merancang sejumlah program bertajuk Mata KaTa, meliputi Kelas Menulis Sastra, Diskusi dan Bedah Karya Sastra, Lapak Buku Sastra, (Kemah) Panggung Atraksi dan Apresiasi Sastra, Penerbitan Jurnal dan Antologi Sastra, Kolaborasi Komunitas Seni dan Budaya, Latihan Kepemimpinan, dll. Seluruh kegiatan ini berpijak pada semangat Unimor yakni Veritas et Sapientia (Kebijaksanaan dan Kebenaran), yang kemudian diterjemahkan menjadi motto KaTa yang berbunyi “Kita KaTa: Menuju Kebenaran, Menuju Kebijaksanaan”.

Sementara itu, Sherly I. Tumu, mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang turut menjaga lapak buku KaTa, mengungkapkan bahwa lapak ini terbuka bagi siapa saja yang ingin bersentuhan dengan dunia sastra, dalam suasana santai namun bermakna.
“Di sini siapa pun bisa datang, membaca beberapa halaman, berdiskusi, atau membacakan puisinya sendiri. Lapak ini bisa jadi tempat mampir dan nongkrong yang setara. Ada yang hanya singgah sebentar, membaca puisi Rendra atau Sapardi, lalu tersenyum dan pergi. Tapi dari momen sesederhana itu, inspirasi bisa tumbuh,” ujarnya.
Buku-buku di lapak ini juga dapat dipinjam dengan dua mekanisme. Pertama, gratis bagi anggota KaTa yang telah bergabung dan mengikuti akun media sosial resmi komunitas (akun @Komunitas_KaTa di Facebook, Instagram, dan TikTok). Kedua, bagi nonanggota, tersedia opsi sewa buku sebesar Rp5.000 untuk masa pinjam selama satu minggu, dengan jaminan kartu identitas seperti KTM atau KTP. Selain itu, semua peminjam buku diminta untuk berfoto di samping baner KaTa dengan memegang buku yang dipinjam, lalu mengunggah foto tersebut di status atau cerita media sosialnya.
Kehadiran KaTa dengan berbagai inisiatifnya menjadi angin segar bagi atmosfer literasi di Unimor. Ia tidak hanya menghadirkan kegiatan sastra yang inklusif dan kreatif, tetapi juga menanamkan nilai bahwa membaca dan menulis adalah bentuk perjumpaan dengan kebenaran dan kebijaksanaan. Dalam kesederhanaannya, komunitas ini memantulkan semangat luhur bahwa sastra bukan hanya wacana estetika, melainkan medium pencarian, pemurnian, dan pendewasaan jati diri.
Bagi siapa pun yang ingin bergabung dengan komunitas ini, informasi lebih lanjut dan tautan pendaftaran tersedia di media sosial resmi KaTa: @Komunitas_KaTa. Calon anggota juga dapat langsung mengunjungi Lapak Buku KaTa selama turnamen Volly Fisipol Cup berlangsung.





