Home Berita Lomba Pidato Nasional Prodi Ilmu Administrasi Negara Unimor : Bedah Program Makan Bergizi Gratis dan Tantangan Agile Governance di Perbatasan

Lomba Pidato Nasional Prodi Ilmu Administrasi Negara Unimor : Bedah Program Makan Bergizi Gratis dan Tantangan Agile Governance di Perbatasan

by | Nov 20, 2025 | Berita

Unimor, Kefamenanu – Program Studi (Prodi) Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Timor (Unimor) sukses menyelenggarakan Lomba Pidato Mahasiswa Tingkat Nasional Tahun 2025 dengan tema “Implementasi Program Makan Bergizi Gratis dalam Perspektif Agile Governance“, bertempat di Aula Lt. 3 Gedung Kuliah Faperta-SainKes Unimor, Kamis (20/11/2025). Acara yang dilaksanakan secara luring ini dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Wakil Dekan Bidang Akademik Fisipol, Koordinator Prodi Ilmu Administrasi Negara, Koordinator Prodi Ilmu Pemerintahan, narasumber , dewan juri, dosen Prodi Ilmu Administrasi Negara serta seluruh mahasiswa peserta lomba pidato dan mahasiswa Prodi Ilmu Administrasi Negara.

Lomba ini menunjukkan antusiasme tinggi dengan 91 pendaftar dari berbagai penjuru Indonesia. Setelah melalui tahap seleksi video, 19 peserta dinyatakan lolos ke babak semifinal dan final. Mereka berasal dari enam perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, yang meliputi Universitas Jambi, Universitas Parahyangan Bandung, Universitas Nusa Cendana Kupang, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang, Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Cendana Wangi Kefamenanu, dan Universitas Timor.

Lomba pidato ini menghadirkan 3 (tiga) orang sebagai dewan juri dari latar belakang berbeda, yakni Ibu Adriana M. G. Abi, S.Ip. (Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Gemaran Membaca); Bapak Ananias Riyoan Philip Jacob, S.IP., M.IP. (Dosen Prodi Ilmu Politik FISIP Undana); dan Ibu Mawar Pohan (Ketua Yayasan Tapen Bikomi).

Ketua Panitia, Yakobus Fahik, S.Fil., M.Phil., melaporkan bahwa pemilihan tema “Implementasi Program Makan Bergizi Gratis dalam Perspektif Agile Governance” dilatarbelakangi oleh beberapa persoalan mendesak, seperti isu pemerataan distribusi, kasus keracunan yang dialami siswa penerima di banyak sekolah, dan secara spesifik di Kabupaten TTU, adanya persoalan pantangan atau pemali yang menghalangi siswa mengonsumsi makanan tertentu. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta lomba atas partisipasinya.

Koordinator Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Yoakim Rembu, S.Sos., M.AP., dalam sambutannya menegaskan bahwa meskipun Program Makan Bergizi Gratis (PMBG) merupakan janji kampanye, ia memiliki tujuan mulia untuk memenuhi kebutuhan gizi anak, ibu hamil, dan kaum yang kurang mampu. Namun, implementasinya menghadapi banyak permasalahan di lapangan. “Contoh paling spesifik kita di Kabupaten Timur Tengah Utara ini banyak sekali masyarakat yang dihadapkan Pada persoalan pemali atau pantangan,” ungkapnya. Beliau juga menyuntikkan semangat, “Kita diperbatasan tapi harapan kita tidak terbatas. Kita walaupun ada di perbatasan, Kita tidak kemudian menjadikan Perbatasan itu sebagai alasan bahwa kita harus terbatas. Kita harus tetap semangat dan menjadi terdepan.”

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Unimor, Dr. Marsianus Falo, S.P., M.Si., yang hadir mewakili Rektor dan membuka kegiatan, mengemukakan bahwa lomba ini bertujuan untuk menunjukkan kepedulian dan kepekaan mahasiswa terhadap persoalan sosial dari program Makan Bergizi Gratis. Ia mengajak peserta merenungkan apakah program strategis ini sudah berjalan secara efektif, adaptif, dan kolaboratif. “Di tengah kebutuhan gizi generasi muda, kita butuh inovasi pemikiran yang paling kurang benar, tajam, dan sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan bangsa kita,” tegasnya, dengan harapan lomba ini dapat mendorong perubahan sosial.

Selaras dengan hal itu, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FISIP Unimor, Agustinus Longa Tiza, S.So., M.AP., menekankan bahwa dunia bergerak cepat yang ditandai oleh “perubahan 3T, telekomunikasi, transportasi, teknologi” menuju era hyper kompetitif. Oleh karena itu, Agile Governance disoroti sebagai kerangka yang menuntut respons melalui prinsip tata kelola yang lebih baik. Beliau berharap hasil lomba ini akan menjadi policy brief atau “bentuk input untuk perubahan-perubahan kebijakan ke depan” bagi pemerintah daerah.

Sebelum perlombaan dimulai, peserta menerima bekal wawasan dari dua narasumber penting. Dr. Salesius Vitalis Kolne, S.Sos., M.AP., mewakili akademisi dalam paparannya yang berjudul “Implementasi Program Makan Bergizi Gratis Dalam Perspektif Agile governance” berfokus pada analisis di TTU. Ia menyebutkan bahwa tata kelola publik memerlukan pola pikir Agile (gesit/tangkas) dan menekankan bahwa keberhasilan program di Timor Tengah Utara sangat “butuh kepemimpinan yang kuat”. Elemen inti Agile Governance yang dibahas meliputi pengambilan keputusan, integrasi teknologi, kolaborasi multipihak, dan pengembangan pola pikir gesit.

Narasumber kedua, Drs. Yoseph Kuabib, (Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda TTU), menyampaikan materi “Peran Pemerintah Daerah Dalam Pelaksanaan Program Makanan Bergizi Gratis di Kabupaten Timor Tengah Utara”. Ia mengakui bahwa PMBG strategis untuk mengurangi stunting dan menggerakkan ekonomi lokal, tetapi implementasinya menghadapi tantangan kompleks seperti keterbatasan fiskal, buruknya infrastruktur distribusi, dan tantangan sosial budaya (pemali). Sebagai langkah konkret, Pemerintah Daerah TTU telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penyelenggaraan PMBG melalui Keputusan Bupati Nomor 385/KEP/HK/X/2025. Satgas lintas sektor ini bertanggung jawab penuh dalam perencanaan, pelayanan gizi, pengadaan dan distribusi, serta pengawasan dan evaluasi program demi masa depan TTU.

Pada akhirnya, Program Studi Ilmu Administrasi Negara Unimor berharap hasil perlombaan ini dapat menjadi masukan bagi pemerintah daerah dan mampu mendorong percepatan implementasi PMBG, sehingga hak setiap anak atas gizi yang layak di Kab. TTU dapat terpenuhi secara merata dan berkelanjutan.

Post Terkait