Home Berita Kolaborasi Berdampak di Batas Negeri: Unimor Gelar Seminar Nasional dan Expo Desa Binaan, Perkuat Hilirisasi Riset untuk Atasi Stunting

Kolaborasi Berdampak di Batas Negeri: Unimor Gelar Seminar Nasional dan Expo Desa Binaan, Perkuat Hilirisasi Riset untuk Atasi Stunting

by | Dec 5, 2025 | Berita

Unimor, Kefamenanu. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Timor (LPPM Unimor) kembali menegaskan perannya dalam pembangunan wilayah perbatasan melalui penyelenggaraan Seminar Nasional dan Expo Desa Binaan. Mengambil tema strategis “Mewujudkan Ekosistem Riset dan Pengabdian Kolaboratif Yang Berdampak untuk Pembangunan Berkelanjutan di Wilayah Perbatasan RI-RDTL,” acara ini dipusatkan di Aula Lt.3 Gedung Kuliah Faperta-SainKes, Kamis (4/12/2025). 

Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber utama: Dr. Adhi Indra Hermanu, S.T., M.M. (Ketua Tim Hilirisasi dan Industri-Ditjen Riset dan Pengembangan Kemendiktisaintek) dan Basilius Funan Haumein, SKM., MPH. (Kadis Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kab. TTU, mewakili Bupati TTU). Peserta seminar meliputi dosen penerima hibah penelitian dan pengabdian internal LPPM Unimor—yang turut menyampaikan capaian dan luaran sebagai wujud pertanggungjawaban akademik—serta akademisi dan peneliti dari berbagai perguruan tinggi di luar Unimor.

Ketua Panitia (Sulistio Diliwanto Binsasi, S.Sos., M.A.P.) dalam laporannya mengungkapkan bahwa tema seminar dan expo ini dirancang untuk menegaskan pentingnya kolaborasi, kolaborasi ilmiah sebagai motor transformasi pembangunan di kawasan perbatasan, kegiatan ini merepresentasi upaya sistematis untuk memperkuat peran dan keberlanjutan riset serta pengabdian dalam rangka kebijakan nasional dan menekankan integrasi ilmu pengetahuan, teknologi, dan masyarakat sebagai ekosistem pembangunan berkelanjutan. “Integrasi seminar dan expo, kegiatan ini bukan hanya menjadi ruang publikasi akademik, tetapi juga sebagai platform jejaring kolaboratif antar pemangku kepentingan sekaligus upaya memperkuat hilirisasi hasil riset dalam mendukung agenda pembangunan nasional dan juga pembangunan daerah, serta implementasi Tridharma Perguruan Tinggi secara berdampak dan berkelanjutan’, ungkapnya.

Sementara itu, Ketua LPPM Unimor (Dr. Aloisius Loka Son, S.Pd., M.Pd.) dalam sambutannya menyoroti bahwa tema ini bukan hanya relevans saja, tetapi juga strategis, mengingat posisi NKRI Timur Leste sebagai perudaan tinggi di kawasan perbatasan dan memiliki tanggung jawab moral untuk menghadirkan riset dan pengabdian yang kontekstual, berkelanjutan, dan berdampak nyata. Kegiatan ini menunjukkan komitmen bersama untuk memperkuat budaya riset yang tidak hanya berhenti pada publikasi, tapi mampu menghasilkan hilirisasi, inovasi, dan solusi konkrit bagi masyarakat. “Dalam kaitannya dengan mengatasi masalah-masalah dalam kehidupan masyarakat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan juga perguruan tinggi tidak bisa berjalan sendiri-sendiri, tidak bisa berjalan secara persial. Namun butuh kerja sama yang sinergis antara seluruh komponen yang ada”, tegasnya.

Rektor Unimor (Dr. Ir. Stefanus Sio, M.P.) yang berkesempatan hadir membuka kegiatan Seminar Nasional dan Expo Desa Binaan ini, dalam sambutannya mengapresiasi seminar ini sebagai momen yang baik kepada para peneliti untuk mendiseminasikan hasil kajian atau penelitian kepada masyarakat, sehingga masyarakat bisa mengetahui dan bisa mengaplikasikannya dalam hidup dan kehidupan mereka di lapangan. “Kegiatan ini sebenarnya sesuai dengan apa yang dicanangkan oleh Bapak Menteri di mana disampaikan bahwa pendidikan itu harus berdampak. Karena itu harus diwujudkan, harus diimplementasikan oleh semua perguruan tinggi, baik itu PTN maupun PTS”, tegasnya. Di akhir sambutannya Rektor berharap Unimor juga berdampak kepada masyarakat melalui kajian bapak-ibu dosen, di mana kajian itu perlu disebarluas agar masyarakat mengetahui dan dapat mengimplementasikannya guna mengatasi isu-isu nasional yang relevan.

Dalam paparannya, Dr. Adhi Indra Hermanu dari Kemendiktisaintek menyampaikan komitmen penuh Kemendiktisaintek untuk mempercepat hilirisasi hasil riset perguruan tinggi, selaras dengan paradigma baru kebijakan pemerintah yang menekankan dampak. Fokus utamanya adalah memperkuat ekosistem kolaborasi antara kampus, industri, dan pemerintah, sekaligus menjembatani “Valley of Death” antara temuan riset laboratorium menuju produk inovatif yang siap dikomersialkan. Untuk itu, berbagai skema telah diluncurkan, seperti Dana Padanan Industri (Matching Fund) dan Entrepreneurial University Grants, yang mendorong inovasi berbasis transfer teknologi dan kebutuhan nyata industri (Industry Pull). Penting untuk dipahami bahwa hilirisasi mencakup tiga model: komersialisasi, adopsi teknologi tepat guna oleh masyarakat, dan penguatan institusi lokal, demi mewujudkan riset yang memiliki dampak sosial dan ekonomi secara luas.

Sementara itu, Basilius Funan Haumein dari Pemerintah Kabupaten TTU mengemukakan bahwa prevalensi stunting di Kabupaten TTU masih tergolong tinggi, sejalan dengan tantangan tingginya angka kemiskinan yang mencapai 20,89% pada tahun 2024. Untuk mengatasi ini, Pemerintah Kabupaten TTU menargetkan penurunan signifikan angka kemiskinan dan stunting melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) hingga tahun 2029. Strategi utama kami adalah Aksi Konvergensi, sebuah intervensi lintas sektor yang menyatukan upaya dari berbagai Perangkat Daerah dan pemangku kepentingan. “Kami menekankan mobilisasi seluruh sasaran siklus hidup, mulai dari remaja putri hingga baduta, untuk mengakses layanan di Posyandu, guna membangun ‘Benteng Pertahanan Berlapas’ yang kuat melawan stunting. Upaya ini didukung penuh oleh kolaborasi multi-pihak, termasuk Pemerintah Pusat, CSR, dan konsorsium perguruan tinggi”, ungkapnya.

Selain sesi ilmiah, Expo Desa Binaan turut menampilkan beragam hasil penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dilakukan oleh dosen bersama desa mitra, sebagai bukti nyata keberlanjutan program pengabdian yang berorientasi pada peningkatan kemandirian masyarakat, penguatan ekonomi lokal, dan pengembangan inovasi. Melalui seluruh rangkaian kegiatan ini, LPPM Unimor berharap lahir gagasan-gagasan baru, model kolaborasi yang lebih efektif, serta rekomendasi strategis untuk pembangunan berkelanjutan di wilayah perbatasan NKRI-Timor Leste.humas_unimor

Post Terkait